BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini
sangat penting diperhatikan karena keberhasilan pembinaan pada anak usia dini
akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak pada tahap kehidupan
berikutnya. Perlindungan bagi anak sangat dibutuhkan baik dari segi kesehatan
maupun perkembangan kemampuan intelegensi emosi, sosial, spritual dan
psikomotorik. Dari aspek pertumbuan fisik, anak usia dini merupakan masa
pertumbuhan yang sangat pesat. Oleh karna itu, usia dini sering dikataan
sebagai “ The Golden Age” atau masa di mana masa itu stimulus sangat penting
untuk diberikan.
Berdasarkan Peraturan
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 tenteng pendidikan prasekolah yang
mengatur tentang hal-hal penyelenggraan maka berarti bahwa pembinaan kelompok
bermain dan Taman Penitipan Anak menjadi tanggung jawab bersama antara Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan dan Menteri Sosial dengan kata lain
ketiga instansi tersebut yang harus melakukan pembinaan terkoordinator dan
terpadu.
Pelaksanaan kegiatan
pengembangan di KB dan TPA meliputi pengembangan pembentukan prilaku melalui
pembiasaan dan pembentukan kemampuan dasar. Pembentukan dan prilaku melalui
tema yang disesuaikan denga lingkugan anak dan kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang kemampuan yang akan dikembangkan. Pelaksanaan kegiatan pengembangan
di KB dan TPA juga perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
B. Rumusan
Adapaun rumusan yang
diharapakan dapat menggambarkan pelaksanaan kegiatan pengembangan dilembaga
PAUD khususnya di KB dan TPA yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan
pengertian pelaksanaan kegiatan penegembangan
2. Menjelaskan
tahap- tahap pelaksanaan kegiatan pengembangan di KB dan TPA
3. Menjelaskan
prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan di KB dan TPA
4. Memberikan
contoh kegiatan pengembangan di KB dan TPA.
C. Tujuan
Adapan tujuan dari makalah
ini adalah untuk mendapatkan bekal tentang cara melaksanakan kegiatan
pengembangan dilembaga KB dan TPA.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Kelompok Bermain
1.
Pengertian
Program kegiatan kelompok bermain adalah
seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk dilakukan dalam rangka
menyiapakn dan meletakan dasar-dasar pengembangan diri anak didik lebih lanjut,
yang ditujukan pada Kelompok Bermain ( KB)
a. Kegiatan Pengembangan Melalui Pembentukan
Perilaku
Pelaksanaan pembentukan perilaku melalui
pembiasaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1) Menciptakan
pembelajaran yang kondusif yang dapat merangsang anak untuk belajar.
2) Memberikan
contoh atau teladan yang baik bagi anak
3) Memberikan
kesempatan pada anak untuk mencoba berbagai hal berbicara atau berprilaku
4) Memberikan
motivasi bagi anak untuk selalu bersemangat mengikuti berbagai pembiasaan
5) Memberikan
bimbingan terutama jika anak mempunyai masalah
6) Membiasakan
berbagai prilaku yang diharapakan dengan luwes dan fleksibel.
Pembentukan prilaku dapat
dilaksanakan dalam tiga bentuk kegiatan, yaitu kegiatan rutin, kegiatan
spontan, dan kegiatan terprogram.
a)
Kegiatan Rutin
Berbagai
pembiasaan yang dapt dilakukan melalui kegiatan rutin antara lain sebagai
berikut:
1)
Berbaris memasuki ruangan
2)
Mengucapkan salam apabila bila bertemu dengan
orang lain.
3)
Berdoa
sebelum dan sesudah kegiatan
4)
Kegiatan belajar mengajar
5)
Waktu istrhat/ makan/ bermain.
b)
Kegiatan Spontan
Kegiatan ini dilaksankan pada saat pendidik melihat sikap dan
prilaku anak baik yang kurang baik maupun yang baik, dengan cara memberikan
pujian maupun teguran. Berikut ini ada beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk
melakukan kegiatan spontan.
1)
Mempertahankan sikap atau prilaku anak yang
sudah baik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)
Menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan dengan menciptakan
hubungan yang baik antara pendidik dan anak sehingga anak merasa dekat dengan
guru.
b)
Memberikan penguatan ( berupa hadiah atau
pujian) berupa kata-kata atau kalimat pujian yang diucapkan segera setelah
melihat sikap anak yang baik.
2)
Cara mempertahankan sikap anak yang kurang baik
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)
Memberikan perhatian atau pelayanan yang adil
sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak untuk menghindari rasa iri atau
cemburu.
b)
Menanamkan kebiasaan berani mengakui kesalahan
sendiri apabila berbuat salah, mau meminta maaf dan tak mengulanginya lagi.
c)
Menghindari penggunaan respon yang negatif.
b. Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar
Pengembangan
kemampuan dasar meliputi pengembangan kemampuan bahasa, kognitif, motorik, dan
seni
1)
Pengembangan
kemampuan bahasa
Pengembangan bahasa
dilaksankan dengan tujuan agar anak mampu berkomunikasi dengan lingkungan
sekitar anak, seperti lingkungan teman sebaya, teman bermain, orang dewasa baik
dilembaga pendidikan, rumah maupun sekitar tempat tinggal. Pengembangan bahasa
dapat dilaksankan dengan memperhatika prinsip-prisnip berikut:
a)
Bahan latihan dan percakapan disesuaikan tema
atau lingkungan
b)
Kegiatan berorientasi pada kemampuan yang hendak
dicapai dan disesuaikan tema yang digunakan.
c)
Anak diberikan kebebasan dalam menyatakan
pikiran dan perasaan serta ditekankan pada spontanitas.
d)
Komunikasi pendidik dan anak dilaksanakan dengan
akrab
e)
Pembelajran membaca dan menulis diberikan
melalui media permainan.
Metode-metode yang dapat digunakan dalam mengembangkan
kemampuan bahasa antara lain metode bercerita, permaian bahasa, sandiwara
boneka, Tanya jawab, dramatisasi, mengucapkan syair, bermain peran,
bercakap-cakap, dan karyawisata
2)
Pengembangan
Kognitif
Perkembangan
kognitif dapat dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a)
Memberikan
kesempatan pada anak untuk menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui
dengan pengetahuan yang baru diperolehnya.
b)
Memeprhatikan
masa peka anak
c)
Dilaksankan
secara bertahap disesuaikan dengan keadaan dan tingkat perkembaangan anak
d) Kegiatan
mengacu pada kemampuan yang sudah dicapai dan dikaitkan dengan tema
e) Pelaksanaan kegiatan didasarkan atas jawaban
apa dan mengapa tentang segala Sesutu yang ada disekitarnya.
f) Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sarana
dan sumber belajar
g) Memberika kesempatan pada anak untuk
mengekspresikan pengalaman yang didapat secara lisan ataupun media kreatif
h) Kegiatan yang diberikan merupakan pengetahuan
yang obyektif dan sesuai dengan kenyataan
2. Tahap-tahap Kegiatan Pengembangan di KB
Pelasanakan pengembaangan
kegiatan di KB meliputi 4 tahap kegiatan yaitu pembukaan, kegiatan inti,
istrahat, dan penutup. Tahap pembukaan biasanya diisi dengan salam, untuk
memusatkan perhatian anak, berdoa, bernyanyi dan bercakap-cakap dengan anak
tentang tema yang akan diberikan pada saat itu. Tahap kegiatan inti diisi
dengan tugas atau praktek yang dilakukan anak. Kegiatan inti perlu dilaksakan
dengan memperhatikan prinsip-prinsp berikut:
a) Mengacu
pada tema
b) Memberi
kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksprimen melalui permaian
c) Memilih
kegiatan yang dapat meningkatkan konsep atau pengertian da konsentrasi,
memunculkan inisaitf, kreativitas, dan kemandirian anak dan, mengembangkan
kebiasaan bekeraj yang baik.
d) Membantu
anak yang masih memerlukan pertolonagan dalam mencapai kemampuan yang hendak
dicapai.
Sesuai dengan prinsip
bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain untuk anak usia dini, berikut
akn dijelaskan beberapa jenis bermain berdasarkan kemampuan anak.
1) Bermain
Eksploratoris
Eksploratoris yang
dilakukan anak akan mempengaruhi perkembangan anak melalui cara yang berbeda
karna eksplorasi bermamfaat dalam:
a) Memberi
kesempatan pada setiap anak untuk menemukan penemuan baru
b) Merangsang
rasa ingin tahu anak
c) Membantu
anak mengembangkan keterampilanya
d) Mendorong
anak untuk mempelajari keterampilan baru.
Pendidik perlu mendorong anak untuk bermain
eksplorasi dengan cara sebagai berikut:
a) Tunjukan
pada anak bahwa dunia ini sangat berharga untuk bereksplorasi
b) Ikuti
apa yang dilakukan anak, pancing dengan bebrapa pertanyaan
c) Berikan
contoh cara berekplorasi jika anak-anak tampak kurang bersemangat atau bingung
tentang apa yang harus ia lakukan.
2) Bermain
Energetik
Permainan ini melibatkan
energy yang sangat banyak, seperti memanjat, melompat, dan bermain bola.
Permainan ini melibatkan seluruh koordinasi tubuh dan berperan dalam:
a) Membantu
anak untuk menjadi penjelajah yang aktif dalam lingkunganya
b) Membantu
anak untuk mengendalikan tubuhnya
c) Membantu
anak untuk mengkoordinasikan setiap bagian yang berbeda pada tubuhnya.
3) Bermain
Keterampilan
Jenis permaian ini
mempunyai beberapa peranan penting yaitu:
a) Membantu
anak untuk menjadi pembangun
b) Mengurangi
keputusasan anak
c) Mengarahkan
anak pada kebergunaan dan kemandirian
d) Mengembangkan
keterampilan baru untuk meingkatkan kepercayaan diri.
e) Mengasah
taktil ( indera praba) anak melalui memegang langsung bahan-bahan yang
digunakan.
4) Bermain
Sosial
Bermain sosial adalah
keterlibatan seorang anak untuk bermain dengan orang lain. Bermain sosial
melatih anak untuk dapat berintraksi dan merespon prilaku orang lain. Penting
anak belajar bermain sosial adalah sebagai berikut:
a) Melatih
anak untuk memahami orang lain
b) Melatih
anak untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain
c) Melatih
anak untuk bersahabat dengan orang lain
5) Bermain
Imajinatif
Bermain imajinatif adalah bermain untuk
mengajarkan anak mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitasnya.
6) Bermain
Teka-Teki
Bermain teka-tekai adalah bermain untuk
melatih anak megasah kepekaan sensori dan seluruh panca inderanya dalam
memcahkan masalah.
Tujuan melatih anak bermain teka-teki adalah
sebagai berikut:
a) Mengembangkan
kemmapuan anak dalam berpikir
b) Mendorong
rasa ingin tahu anak
c) Mengembangkan
kemandirian anak
3.
Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Kober ( KB)
a. Peserta
didik
Syarat- syarat menjadi peserta didik untuk
menjadi anggota Kober adalah anak usia 2-4 tahun dengan jumlah minimal 10
peserta didik, anak usia 5-6 tahun yang tidak mendapat kesempatan untuk masuk
ke TK dengan jumlah minimal 10 anak.
b. Pendidik
Pendidik KB harus memiliki kualifikasi
sebagai berikut:
1) Kompetensi
pedagogik yang meliputi hal-hal yaitu, memahami
menyayangi anak, memahami tahapan tumbuh kembang anak, menaati
ketertiban dalam bermain.
2) Kompetensi
kepribadian, meliputi hal-hal sebagai berikut yaitu, sehat jasmani dan rohani,
memiliki sikap da sifat sabar, keibuan, dan penyayang anak-anak, ikhlas dan
rela menolong, seluruh waktunya dicurahkan untuk mendidik tumbuh kembang anak.
3) Kompetensi
Profesional yaitu memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA sederajat,
mendapat pelatihan pendidikan anak usia dini, memiliki kemampuan mengelola(
merencanakan, mengevaluasi, membuat laporan) kegiatan/proses kegiatan
pembelajaran anak usia dini.
4) Kompetensi
Sosial meliputi yaitu, berbagi kelebihan dan keterampilan pada teman sejawat,
saling menghargai dan menghormati anatara pendidik yag ada disekolah, memahami
kesulitan yang dihadapi oleh anak didiknya secara ekonomi, psikososial, dan
kesehatan.
c. Pengelola
Pengelola KB hendaknya memiliki kualifikasi
sebagai berikut:
1) Minimal
pendidikan SLTA sederajat
2) Memiliki
kemampuan dalam mengelola program KB secara professional.
3) Memiliki
kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan tenaga pendidik, instansi terkait,
dan masyarakat
4) Memiliki
kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan peserta didik serta orang tuanya.
5) Memiliki
tanggung jawab moril mmepertahankan dan meningkatkan keberlangsungan KB yang
dikelolanya.
d. Tempat
Cara menetukan lokasi KB hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Lokasi
gedung yang mudah dimasuki kendaraan roda dan roda empat
2) Lokasi
yang mudah dilewati kendaraan umum
3) Jauh
dari sungai, tempat tempat pembuangan sampah dan terminal angkutan/bis
4) Lokasi
berada dipermukiman perkantoran, atau ruko perumahan
5) Tempat
parker yang memadai
6) Dekat
dengan tanaman
7) Mendapatkan
pencahayaan yang baik
8) Ventilasi
ruangan yang terang
e. Waktu
Waktu adalah modal kerja yang diharus
dihargai. Waktu mulai belajar anak juga disesuaikan dengan kondisi anak. Anak
belajar di KB biasanya 2 jam sehari, sedangkan di TPA bervariasi, ada TPA yang
menyediakan layanan incidental ( perjam) paruh hari atau sehari penuh.
f. Administrasi
Administrasi di KB secara umum terdiri dari
aspek-aspek sebagi berikut:
1) Administrasi
Program Pembelajaran
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan
yang akan dilakukan selama satu tahun pembelajaran yaitu:
a) Perencanaan
tahunan dan semester
b) Perencanaan
kegiatan mingguan dan harian
c) Pendidik
hendaknya menyusun SKM dan SKH dengan mempertimbangkan tema kegiatan,
pengelompokan anak secara bervariasi sesuai dengan kebutuhan, semester/ tahun
ajaran, jumlah alokasi waktu. Hari dan tanggal pelaksanan, jam pelaksanaan.
d) Administrasi
pengelolaan kegiatan meliputi pendaftaran calon peserta didik, buku induk
peserta didik, buku absensi, buku mutasi, buku absensi dll
e) Administrasi
keuangan, meliputi buku kas, pendokumentasian, bukti pengeluaran dan penerimaan uang, kartu spp.
f) Administrasi
kepegawaian meliputi deskripsi pekerjaan setiap pegawai, cara rekrutmen
pegawai, proses wawancara pelamar.
4.
Contoh
Kegiatan Pengembangan di KB
Program kegiatan di KB
perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta media atau sarana yang ada
di KB selain itu juga perlu disesuaikan dengan perkambangan usia anak, serta
penggunaan tema.
Berikut ini contoh kegiatan yang dapat dilaksankan di KB
Table
1.1.
Jadwal
Kegiatan di KB
No
|
Jadwal
Kegiatan di KB
|
|
1.
|
07.30-08.00
|
Kedatangan anak, bemain bebas ( outdoor) dan berbaris
sebelum masuk kelas.
|
2.
|
08.00-08-30
|
Masuk kelas, mengucap salam, berdoa serta penjelasan
materi kegiatan bentuk saat lingkaran ( circle time). Kegiatan ini
disesuaikan dengan kegiatan harian yang telah dibuat atau dirancang oleh
pendidik KB
|
3.
|
08.30-09.00
|
Istrhat makan bersama, dan bermain bebas ( indoor
/outdoor) setelah makan bersama.
|
4.
|
09.00-09.30
|
Penutup berisi pengulangan materi atau pemberian materi,
doa, salam, disesuaikan dengan situasi anak didik
|
Catatan: 1. Pada hari tertentu
dipilih ( misalnya Rabu) diadakan kegiatan khusus misalnya senam bersama
dilapangan sekolah lalu berbaris masuk.
Selain jadwal rutin harian
tersebut, ada beberapa jenis kegiatan yang biasanya dilakukan di KB yaitu
sebagai berikut:
a)
Pelayanan Kesehatan
Kelompok bermain dapat bekerja sama dengan
instansi kesehatan setempat misalnya puskesmas dalam hal pemberian vitamani dan
imunisasi seperti Program Imunisasi
Nasional ( PIN) tiap 3 bulan sekali.
b) Kegiatan
Khusus
Kegiatan khusus dilaksanakan sesuai dengan
kondisi misalnya seperti:
1) Family
Day
Dimana pada saat itu anak melakukan kegiatan
bersama orang tuanya di sekolah.
2) Pengenalan
profesi yaitu anak diajak untuk mengunjungi suatu tempat misalnya pabrik
icecream, pabrik roti.
3) Karyawisata
dapat dilakukan pada tiap akhir semester.
c) Komunikasi
dengan orang tua murid
Kegiatan komunikasi dengan orang tua anak di
KB dapat dilakukan beberapa kali. Salah satunya pada saat awal tahun ajaran.
Bedasarkan pada contoh
tersebut, dapat kita amati adanya beberapa unsur penting yang perlu kita
perhatikan yaitu:
1) Materi
Materi dalam proses kegiatan KB menggunakan
kurikulum KB, selain itu materi penyampaian materi diusahakan yang menarik
minat anak sehingga anak tidak merasa terpaksa dalam mengikuti kegiatan.
2) Metode
Proses kegiatan di kB menggunakan berbagai
metode yang disesuaikan dengan kondisi anak, perkembangan anak, serta materi
yang diberikan antara lain:
a) Metode
praktik langsung
Anak dapat diajak langsung untuk melakukan
kegiatan yang diinstruksikan pendidik, contohnya kegiatan jasmani.
b) Metode
Tanya jawab
Biasanya metode ini digunakan pada saat
pembukaan
c) Metode
bernyayi
Metode ini sangat disenangi anak karena anak
dapat bebas berekspresi lewat lagu yang akan dinyayikan.
d) Metode
pemberian tugas
Metode ini biasanya diberikan pada saat
kegiatan inti, anak diberikan tugas yang diberikan pendidik.
3) Media
Pemilihan media di KB perlu disesuaikan
dengan karakter usia, kemampuan anak dan tema agar materi-materi kegiatan dapat
lebih mudah dicerna dandilakukan sesuai dengan kemampuan anak. Media yang
digunakan seperti APE dalam dan APE luar.
4) Evaluasi
Evaluasi di KB merupakan
hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku dan hasil kerja anak selama
mengikuti kegiatan. Evaluasi dilakukan dalam bentuk evaluasi harian dan
evaluasi berkala ( evaluasi semester). Evaluasi semester dilakukan pendidik
pada setiap akhir semester dengan melihat perkembangan anak dari segi perilaku,
sosial emosi, pendidikan agama, kognitif, keterampilan bahasa dan jasmani.
Penilaian ini dilaporkan kepada orang tua/wali murid secara tertulis dalam
bentuk buku laporan perkembangan anak.
- Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Tempat Penitipan Anak ( TPA)
1.
Pengertian
Taman Penitipan Anak ( TPA)
Taman Penitipan Anak (
child care center) adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang berfungsi
sebagai pengganti keluarga untuk sementara waktutertentu bagi anak yang ornag
tuanya berhalanagan ,tidak mampu atau tidak punya waktu untuk memberikan
pelayanan kebutuhan ananya. Taman penitipan anak juga berfungsi sebagai
penganti kelurga untuk jangka waktu tertentu. TPA ini meneyelenggarakan program
pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun ( Direktorat PAUD. 2006:2)
2.
Pelaksanaa Pengembangan Kegiatan TPA
a. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan TPA antara lain:
1) Membantu
ibu-ibu agar dapat bekerja dengan tenang sehingga dapat tercapai prestasi kerja
yang optimal.
2) Mengindarkan
anak dari kemungkinaan terlantarnya pertumbuhan dan perkembangan secara wajar
baik jasmani, rohani, dan sosialnya
b. Landasan
Yuridis
Tempat Penitipan anak terselenggra
berdasarkan aturan berikut:
1) Undang-
Undang No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak
2) Undang-Undang
No. 22 Tahun 1992 tentang kesehatan
3) Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 1990 tentang pendidikan pra sekolah
4) Intruksi
Presiden RI No. Tahun 1989 tentang Pembinaan Kesehteraan Anak.
c. Sasaran
Adapun sasaran pelayanan di TPA adalah
sebagai berikut:
1) Balita
yang kedua orang tuanya bekerja dan membutuhkan pengasuhan
2) Orang
tua anak usia dini
3) Warga
masyarakat lain yang memiliki kepedulian dan perhatian tentang pengasuhna yang
sesuai dengan kebutuhan anak usia dini.
d. Pengelompokan
anak
Pengelompokan anak TPA dibagi dalam 3
kelompok yaitu sebagai berikut:
1) Kelompok
Bayi : 1-2,5 tahun
2) Kelombok
kecil : > 2,5- 3,5 tahun
3) Kelompok
besar > 3,5- tahun – 5tahun.
Rasio pengasuhan dengan peserta didik di TPA
yang ideal sebaiknya mengikuti standar berikut:
a) Bayi
6 bulan s/d 12 bulan : 1
pengasuh 3 bayi
b) Bayi
13 s/d 36 bulan : 1
pengasuh untuk 7 anak
c) Bayi
37 s/d 60 bulan :
1 pengasuh untuk 12 anak
d) Bayi
61s/72 bulan : 1
pengasuh untuk 20 anak
5. Persyaratan
Bagi orang tua yang ingin
mendaftarkan anaknya harus mengikuti tata tertib yang berlakun antara lain
sebagi berikut:
a) Mengisi
formulir yang sudah disediakan
b) Membawa
keterangan sehat
c) Dapat
mengikuti aturan pembeayaran dan tata tertib yang berlaku.
6. Lingkungan
Lingkungan TPA harus
menciptakan suasana rasa aman kepada anak untuk belajar berkembang sehingga
anak merasa dirumahnya sendiri.
7. Pememliharaan
Kesehatan
Setiap hari lantai, meja, kursi, pintu, perabotan
dan perlengakapan harus dibersihkan setiap hari dari debu. Toilet dan kamar
mandi serta tempat cuci pakaian harus selalu dirawat jangan sampai licin agar
membahayakan anak.
8. Perizinan
Perizinan TPA merupakan
suatu ketetapan Pemerintahan yang diberikan kepada TPA setelah memenuhi
persyaratan administrasi dan dinilai kelayakan untuk menyelenggarakan program
pembelajarn bagi anak usia dini. Izin ini berlaku pada kurun waktu tertentu dan
dapat diperpanjang kembali.
9. Keamanan,
Kesehatan, dan gizi
a. Keamanan
Langkah pengamanan,
misalnya pintu dan jendela harus selalu terkunci, hanya dapat dibuka oleh
pengasuh. Jauhkan anak-anak dari zat kimia , seperti pemutih, lisol, serta obat
luar lainya. TPA harus mempunyai system pengawasan yang baik.
b. Kesehatan
Setiap hari pengasuh harus memeriksakan anak
yang datang agar diketahui apabila ada anak yang telah menunjukan tanda-tanda
akan sakit, seperti suhu badan tinggi, demam, batuk, mata kemerahan.
c. Hygiene
Perilaku sehat diajarkan melalui cara anak
merawat barang-barang pribadi agar selalu bersih.
d. Gizi
Pemilihan menu makanan hendaknya mengandung
zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan kesehatan anak. Bahan
makanan harus memenuhi menu gizi seimbang.
10. Pembiayaan
Komponen pembiayaan dalam
menyelenggarakan TPA, antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Insentif pendidik dan kependidikan
b. Penyelengaraan
program pembelajaran, misalnya sarana belajar, materi bahan ajar, evaluasi, dan
kegiatan lainya termasuk barang habis pakai.
c. Pengadaan
sarana pembelajaran dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran.
d. Langganan
listrik, telepon dan PDAM
e. Program
pelatihan bagi pendidik untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan.
3.
Sumber
Daya Manusia di TPA
a. Pendidik
Pendidik perlu memiliki kualifikasi berikut:
1) Kualifikasi
akademik SLTA
2) Mendapat
pelatihan pendidikan anak usia dini
3) Memahami
dan menyayangi anak
4) Memahami
tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak
5) Memahami
prinsip-prinsip anak usia dini
6) Memiliki
kemampuan mengelola,yaitu merencakan, melaksanakan , mengevaluasi, membuat
laporan proses kegiatan pembelajaran di TPA.
7) Diangkat
secara sah oleh pengelola TPA
8) Sehat
jasmani dan rohani
b. Pengelola
Pengelola di TPA harus memiliki kualifikasi
berikut:
1) Lulusan
SMA dan Sederajat
2) Memiliki
keterampilan tentang dasar-dasar menajemen
3) Memiliki
wawasan tentang pendidikan anak usia dini
4) Memiliki
pengalaman dalam mengelola suatu lembaga
5) Diangkat
secara sah oleh pengurus yayasan atau pemilik TPA
6) Sehat
jasmani dan rohani.
c. Pengasuh/
Perawat
Pengasuh di TPA sebaiknya memiliki
kualifikasi berikut:
1) Lulusan
SMP sederajat yang telah mendapat pelatihan PAUD
2) Memiliki
keterampilan dibidang perawatan pelatihan dan pengasuhan anak ( prabubalita)
3) Sehat
jasmani dan rohani
4) Diangkat
secara sah oleh pengelola TPA
4.
Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan pengembangan di TPA
a. Kurikulum
Program kegiatan satuan kegiatan mingguan (
SKM) meliputi:
1) Kehidupan
beragama, bermoral, dan kemandirian serta sosial emosional
2) Kemampuan
bahasa
3) Kemampuan
kognitif
4) Kemampuan
fisik
5) Kemampuan
sosial
6) Kemampuan
pengembangan seni melalui menyanyi dan menari.
b. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu usaha mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh, tentang
proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangn yang telah dicapai oleh anak
didik melalui program kegiatan belajar.
Guna evaluasi di PAUD adalah sebagai berikut:
1) Memberi
umpan balik kepada pendidik guna memperbaiki kegiatan belajar mengajar
2) Memberikan
informasi kepada kedua orang tua tentang tercapainya pertumbuhan dan
perkembangan anak , agar anak dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan dan
motivasi.
3) Sebagai
bahan pertimbangan pendidik untuk menenmpatkan anak dalam kegiatan sesuai
dengan minat dan kemampuan anak didik.
4) Memnungkin
anak dapat mencapai kemampuan yang optimal.
Evaluasi di PAUD dapat menggunakan alat-alat
sebagai berikut:
a) Pengamatan
pendidik untuk menilai anak melalui pengamatan, baik pengamatan langsung
ataupun situasi tertentu yang biasanya disebut anecdo’al record.
b) Pemberian
tugas
c) Portofolio
d) Performance.
Evaluasi di PAUD perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a) Pelaksanaan
evaluasi dilakukan sesuai dengan stadar yang jelas terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak yang dilakukan secara berkala.
b) Metode
evaluasi dilaksanakan melalui observasi, portofolio dari hasil karya anak,
Tanya jawab, dan penampilan anak dalam aktivitas.
c) Waktu
evaluasi dilaksankan secara berkala dan berkesinambungan sesuai dengan
kebutuhan
d) Hasil
evaluasi digunakan untuk hal-hal berikut:
1) Mengukur
perkembangan anak selama mengikuti proses kegiatan pengembangan di TPA
2) Menyusun
materi kegiatan sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3) Memberikan
rujukan kepada pihak yang berenang untuk mengatasi masalah apabila dan
penyimpangan atau anak berkebutuhan khusus.
5.
Kompetensi
Hasil Keluaran dari TPA
Anak usia dini yang telah
dibina dalam program kegiatan pengembangan di TPA diharpakan memiliki
kemampuan, antara lain:
a. Melakukan
ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan.
b. Mengelola
keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan
halus dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensomotorik ( pancaindra)
c. Menggunkan
bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang
bermamfaat untuk berfikir dan belajar.
d. Mengembangkan
konsep diri dan rasa memiliki
6.
Pembinaan
TPA
Pembinaan yang dilakukan oleh penilik PAUD
terhadap penyelengaraan TPA meliputi hal-hal sabagai berikut:
a. Memonitor
kemajuan lembaga termasuk memberikan informasi apabila ada sarana/ media yang
baru dari Direktorat.
b. Memberi
bimbingan dan pengawasan terhadap penyelengaraan di TPA
c. Membantu
memcahkan masalah apabila ada masalah yang dihadapi oleh pengelola.
7.
Contoh
Kegiatan Pengembangan di TPA
a. Contoh
tentang tentang profil TPA yaitu TPA harapan bunda seperti berikut:
PROFIL TPA HARAPAN IBU
DEPERTEMEN SOSIAL RI
Dengan pindahnya kantor Depertemen RI dari
Jl.Juanda ke Jl Salemba Raya No 28 maka dipandang perlu mendirikan TPA
dilingkungan Depertemen Kantor Sosial. Maka berdirilah TPA Harapan Ibu yang
berlokasi di Jl. Salemba Raya No.28 pada tahun 1988.
1) Gambaran
Umum TPA Harapan Ibu
a) Nama
Lengkap : TPA
Harapan Ibu
b) Organisasi
Induk : Dharma
Wanita Persatuan Depertemen Sosial RI
2) Alamat
a) Jalan
:
Salemba Raya no 28 Jakarta Pusat
b) Kotamdaya :
Jakarta Pusat
c) Provinsi :
DKI Jakarta
d) Nomor
Telepon :
8103591 Ext.2223/2117
e) Tahun
Didirikan :
1988
f) Kedudukan
Organisasi : 50 anak
g) Kapasitas
Tampung : 80
h) Waktu
Pelayanan : Hari
Senin s/d Jumat
: Jam 7:30 s/d 15.30 WIB
b. Tujuan
Tujuan penyelenggraan TPA Harapan Ibu. Antara
lain sebagai berikut:
1) Membantu
ibu-ibu agar dapat bekerja dengan tenaga sehingga dapat tercapai prestasi kerja
yang optimal
2) Menghindari
anak dari kemungkinan terlantar pertumbuhan dan perkembangan secara wajar baik
jasmani, rohani dan sosialnya.
c. Landasan Yuridis
Tempat penitipan anak harapan ibu
terselenggara berdasarkan landasan yuridis berikut:
1. Undang-
undang No.4 Tahun 1979 tentang kesehteraan anak
2. Undang-
undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Peraturan
Pemerintah No 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah
d. Sasaran
Adapun sasaran pelayanan di TPA Harapan Ibu
adalah sebagai berikut:
1) Balita
yang kedua orangtuanya bekerja dan
membutuhkan
2) Orang
tua anak
3) Warga
masyarakat lain
Pengelompokan Anak
Pengelompokan
anak di TPA Harapan Ibu dibagi dalam 3 kelompok yaitu sebagai berikut:
1) Kelompok
bayi : 1-2,5 tahun
2) Kelompok
kecil : > 2,5 -3,5 tahun
3) Kelompok
besar : > 3,5- 5 tahun
e. Persyaraktan
Bagi orang tua yang ingin menitipkan anaknya
di TPA Harapan Ibu harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Mengisi
formulir pendaftaran yang telah disediakan
2) Mambawa
surat kesehatagan sehat ( jasmani dan rohani)
3) Sanggup
membayar biaya yang telah ditentukan dan mentaati tata tertib yang berlaku.
4) Jam
pelayanan mulai pukul 08.00 sampai dengan 15.30 WIB
f. Kurikulum
Program pendidikan TPA Harapan Ibu dibuat
berdasarkan buku pedoman Penyelenggraan Pelayanan Sosial Anak TPA depertemen
sosial RI. Program perencanan kegiatan pendidikan yang diselenggran di TPA
Harapan Ibu dalam bentuk Satuan Kegiatan Mingguan ( SKM) meliputi:
1) Kehidupan
beragama
2) Kemampuan
berbahasa
3) Daya
cipta/ kreativitas
4) Daya
piker/ kecerdasan
5) Perasaan/
emosi/disiplin
6) Kemampuan
/ motorik
KEGIATAN
HARIAN
TPA
“ HARAPAN IBU”
DEPERTEMEN
SOSIAL RI
NO
|
HARI
|
PUKUL
|
KEGIATAN
|
1
|
SENIN
|
08.00-08.30
08.30-09.15
09.15-09.45
09.45-10.45
11.00-13.00
13.00-14.00
14.00-14.15
14.15-14.03
|
Ganti pakaian
Makan pagi
Kegiatan bermain dan belajar
Makan buah
Istrhat dan tidur
Makan siang
Mandi dang anti pakian
Kegiatan terpimpin
|
14.30-15.00
15.00-15.30
|
Snak ringan
Waktu pulang/ menunggu orang tua menjemput
|
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar