Sabtu, 02 Januari 2016





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting diperhatikan karena keberhasilan pembinaan pada anak usia dini akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak pada tahap kehidupan berikutnya. Perlindungan bagi anak sangat dibutuhkan baik dari segi kesehatan maupun perkembangan kemampuan intelegensi emosi, sosial, spritual dan psikomotorik. Dari aspek pertumbuan fisik, anak usia dini merupakan masa pertumbuhan yang sangat pesat. Oleh karna itu, usia dini sering dikataan sebagai “ The Golden Age” atau masa di mana masa itu stimulus sangat penting untuk diberikan.
Berdasarkan Peraturan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 tenteng pendidikan prasekolah yang mengatur tentang hal-hal penyelenggraan maka berarti bahwa pembinaan kelompok bermain dan Taman Penitipan Anak menjadi tanggung jawab bersama antara Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan dan Menteri Sosial dengan kata lain ketiga instansi tersebut yang harus melakukan pembinaan terkoordinator dan terpadu.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan di KB dan TPA meliputi pengembangan pembentukan prilaku melalui pembiasaan dan pembentukan kemampuan dasar. Pembentukan dan prilaku melalui tema yang disesuaikan denga lingkugan anak dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang akan dikembangkan. Pelaksanaan kegiatan pengembangan di KB dan TPA juga perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
B. Rumusan
Adapaun rumusan yang diharapakan dapat menggambarkan pelaksanaan kegiatan pengembangan dilembaga PAUD khususnya di KB dan TPA yaitu sebagai berikut:
1.      Menjelaskan pengertian pelaksanaan kegiatan penegembangan
2.      Menjelaskan tahap- tahap pelaksanaan kegiatan pengembangan di KB dan TPA
3.      Menjelaskan prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan di KB dan TPA
4.      Memberikan contoh kegiatan pengembangan di KB dan TPA.
C. Tujuan
Adapan tujuan dari makalah ini adalah untuk mendapatkan bekal tentang cara melaksanakan kegiatan pengembangan dilembaga KB dan TPA.
           
           





















BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Kelompok Bermain
1.      Pengertian
Program kegiatan kelompok bermain adalah seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk dilakukan dalam rangka menyiapakn dan meletakan dasar-dasar pengembangan diri anak didik lebih lanjut, yang ditujukan pada Kelompok Bermain ( KB)
a.   Kegiatan Pengembangan Melalui Pembentukan Perilaku
Pelaksanaan pembentukan perilaku melalui pembiasaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1)   Menciptakan pembelajaran yang kondusif yang dapat merangsang anak untuk belajar.
2)   Memberikan contoh atau teladan yang baik bagi anak
3)   Memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba berbagai hal berbicara atau berprilaku
4)   Memberikan motivasi bagi anak untuk selalu bersemangat mengikuti berbagai pembiasaan
5)   Memberikan bimbingan terutama jika anak mempunyai masalah
6)   Membiasakan berbagai prilaku yang diharapakan dengan luwes dan fleksibel.
Pembentukan prilaku dapat dilaksanakan dalam tiga bentuk kegiatan, yaitu kegiatan rutin, kegiatan spontan, dan kegiatan terprogram.
a)   Kegiatan Rutin
Berbagai pembiasaan yang dapt dilakukan melalui kegiatan rutin antara lain sebagai berikut:
1)              Berbaris memasuki ruangan
2)              Mengucapkan salam apabila bila bertemu dengan orang lain.
3)               Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
4)              Kegiatan belajar mengajar
5)              Waktu istrhat/ makan/ bermain.
b)                      Kegiatan Spontan
      Kegiatan ini dilaksankan pada saat pendidik melihat sikap dan prilaku anak baik yang kurang baik maupun yang baik, dengan cara memberikan pujian maupun teguran. Berikut ini ada beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan spontan.
1)   Mempertahankan sikap atau prilaku anak yang sudah baik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)   Menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan   dengan menciptakan hubungan yang baik antara pendidik dan anak sehingga anak merasa dekat dengan guru.
b)   Memberikan penguatan ( berupa hadiah atau pujian) berupa kata-kata atau kalimat pujian yang diucapkan segera setelah melihat sikap anak yang baik.
2)   Cara mempertahankan sikap anak yang kurang baik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)      Memberikan perhatian atau pelayanan yang adil sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak untuk menghindari rasa iri atau cemburu.
b)      Menanamkan kebiasaan berani mengakui kesalahan sendiri apabila berbuat salah, mau meminta maaf dan tak mengulanginya lagi.
c)      Menghindari penggunaan respon yang negatif.
b.  Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar
Pengembangan kemampuan dasar meliputi pengembangan kemampuan bahasa, kognitif, motorik, dan seni
1)      Pengembangan kemampuan bahasa
Pengembangan bahasa dilaksankan dengan tujuan agar anak mampu berkomunikasi dengan lingkungan sekitar anak, seperti lingkungan teman sebaya, teman bermain, orang dewasa baik dilembaga pendidikan, rumah maupun sekitar tempat tinggal. Pengembangan bahasa dapat dilaksankan dengan memperhatika prinsip-prisnip berikut:
a)                        Bahan latihan dan percakapan disesuaikan tema atau lingkungan
b)      Kegiatan berorientasi pada kemampuan yang hendak dicapai dan disesuaikan tema yang digunakan.
c)      Anak diberikan kebebasan dalam menyatakan pikiran dan perasaan serta ditekankan pada spontanitas.
d)     Komunikasi pendidik dan anak dilaksanakan dengan akrab
e)      Pembelajran membaca dan menulis diberikan melalui media permainan.
         Metode-metode yang dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan bahasa antara lain metode bercerita, permaian bahasa, sandiwara boneka, Tanya jawab, dramatisasi, mengucapkan syair, bermain peran, bercakap-cakap, dan karyawisata
2)      Pengembangan Kognitif
                     Perkembangan kognitif dapat dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:        
a)  Memberikan kesempatan pada anak untuk menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengetahuan yang baru diperolehnya.
b)  Memeprhatikan masa peka anak
c)  Dilaksankan secara bertahap disesuaikan dengan keadaan dan tingkat perkembaangan anak
d) Kegiatan mengacu pada kemampuan yang sudah dicapai dan dikaitkan dengan tema
e)  Pelaksanaan kegiatan didasarkan atas jawaban apa dan mengapa tentang segala Sesutu yang ada disekitarnya.
f)   Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sarana dan sumber belajar
g)  Memberika kesempatan pada anak untuk mengekspresikan pengalaman yang didapat secara lisan ataupun media kreatif
h)  Kegiatan yang diberikan merupakan pengetahuan yang obyektif dan sesuai dengan kenyataan

2.      Tahap-tahap Kegiatan Pengembangan di KB
Pelasanakan pengembaangan kegiatan di KB meliputi 4 tahap kegiatan yaitu pembukaan, kegiatan inti, istrahat, dan penutup. Tahap pembukaan biasanya diisi dengan salam, untuk memusatkan perhatian anak, berdoa, bernyanyi dan bercakap-cakap dengan anak tentang tema yang akan diberikan pada saat itu. Tahap kegiatan inti diisi dengan tugas atau praktek yang dilakukan anak. Kegiatan inti perlu dilaksakan dengan memperhatikan prinsip-prinsp berikut:
a)   Mengacu pada tema
b)   Memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksprimen melalui permaian
c)   Memilih kegiatan yang dapat meningkatkan konsep atau pengertian da konsentrasi, memunculkan inisaitf, kreativitas, dan kemandirian anak dan, mengembangkan kebiasaan bekeraj yang baik.
d)  Membantu anak yang masih memerlukan pertolonagan dalam mencapai kemampuan yang hendak dicapai.
Sesuai dengan prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain untuk anak usia dini, berikut akn dijelaskan beberapa jenis bermain berdasarkan kemampuan anak.
1)      Bermain Eksploratoris
Eksploratoris yang dilakukan anak akan mempengaruhi perkembangan anak melalui cara yang berbeda karna eksplorasi bermamfaat dalam:
a)      Memberi kesempatan pada setiap anak untuk menemukan penemuan baru
b)      Merangsang rasa ingin tahu anak
c)      Membantu anak mengembangkan keterampilanya
d)     Mendorong anak untuk mempelajari keterampilan baru.
Pendidik perlu mendorong anak untuk bermain eksplorasi dengan cara sebagai berikut:
a)      Tunjukan pada anak bahwa dunia ini sangat berharga untuk bereksplorasi
b)      Ikuti apa yang dilakukan anak, pancing dengan bebrapa pertanyaan
c)      Berikan contoh cara berekplorasi jika anak-anak tampak kurang bersemangat atau bingung tentang apa yang harus ia lakukan.
2)      Bermain Energetik
Permainan ini melibatkan energy yang sangat banyak, seperti memanjat, melompat, dan bermain bola. Permainan ini melibatkan seluruh koordinasi tubuh dan berperan dalam:
a)      Membantu anak untuk menjadi penjelajah yang aktif dalam lingkunganya
b)      Membantu anak untuk mengendalikan tubuhnya
c)      Membantu anak untuk mengkoordinasikan setiap bagian yang berbeda pada tubuhnya.
3)      Bermain Keterampilan
Jenis permaian ini mempunyai beberapa peranan penting yaitu:
a)      Membantu anak untuk menjadi pembangun
b)      Mengurangi keputusasan anak
c)      Mengarahkan anak pada kebergunaan dan kemandirian
d)     Mengembangkan keterampilan baru untuk meingkatkan kepercayaan diri.
e)      Mengasah taktil ( indera praba) anak melalui memegang langsung bahan-bahan yang digunakan.
4)      Bermain Sosial
Bermain sosial adalah keterlibatan seorang anak untuk bermain dengan orang lain. Bermain sosial melatih anak untuk dapat berintraksi dan merespon prilaku orang lain. Penting anak belajar bermain sosial adalah sebagai berikut:
a)      Melatih anak untuk memahami orang lain
b)      Melatih anak untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain
c)      Melatih anak untuk bersahabat dengan orang lain

5)      Bermain Imajinatif
Bermain imajinatif adalah bermain untuk mengajarkan anak mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitasnya.
6)      Bermain Teka-Teki
Bermain teka-tekai adalah bermain untuk melatih anak megasah kepekaan sensori dan seluruh panca inderanya dalam memcahkan masalah.
Tujuan melatih anak bermain teka-teki adalah sebagai berikut:
a)      Mengembangkan kemmapuan anak dalam berpikir
b)      Mendorong rasa ingin tahu anak
c)      Mengembangkan kemandirian anak
3.      Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Kober ( KB)
a.       Peserta didik
Syarat- syarat menjadi peserta didik untuk menjadi anggota Kober adalah anak usia 2-4 tahun dengan jumlah minimal 10 peserta didik, anak usia 5-6 tahun yang tidak mendapat kesempatan untuk masuk ke TK dengan jumlah minimal 10 anak.
b.      Pendidik
Pendidik KB harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1)      Kompetensi pedagogik yang meliputi hal-hal yaitu, memahami  menyayangi anak, memahami tahapan tumbuh kembang anak, menaati ketertiban dalam bermain.
2)      Kompetensi kepribadian, meliputi hal-hal sebagai berikut yaitu, sehat jasmani dan rohani, memiliki sikap da sifat sabar, keibuan, dan penyayang anak-anak, ikhlas dan rela menolong, seluruh waktunya dicurahkan untuk mendidik tumbuh kembang anak.
3)      Kompetensi Profesional yaitu memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA sederajat, mendapat pelatihan pendidikan anak usia dini, memiliki kemampuan mengelola( merencanakan, mengevaluasi, membuat laporan) kegiatan/proses kegiatan pembelajaran anak usia dini.
4)      Kompetensi Sosial meliputi yaitu, berbagi kelebihan dan keterampilan pada teman sejawat, saling menghargai dan menghormati anatara pendidik yag ada disekolah, memahami kesulitan yang dihadapi oleh anak didiknya secara ekonomi, psikososial, dan kesehatan.
c.       Pengelola
Pengelola KB hendaknya memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1)      Minimal pendidikan SLTA sederajat
2)      Memiliki kemampuan dalam mengelola program KB secara professional.
3)      Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan tenaga pendidik, instansi terkait, dan masyarakat
4)      Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan peserta didik serta orang tuanya.
5)      Memiliki tanggung jawab moril mmepertahankan dan meningkatkan keberlangsungan KB yang dikelolanya.
d.      Tempat
Cara menetukan lokasi KB hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)      Lokasi gedung yang mudah dimasuki kendaraan roda dan roda empat
2)      Lokasi yang mudah dilewati kendaraan umum
3)      Jauh dari sungai, tempat tempat pembuangan sampah dan terminal angkutan/bis
4)      Lokasi berada dipermukiman perkantoran, atau ruko perumahan
5)      Tempat parker yang memadai
6)      Dekat dengan tanaman
7)      Mendapatkan pencahayaan yang baik
8)      Ventilasi ruangan yang terang
e.       Waktu
Waktu adalah modal kerja yang diharus dihargai. Waktu mulai belajar anak juga disesuaikan dengan kondisi anak. Anak belajar di KB biasanya 2 jam sehari, sedangkan di TPA bervariasi, ada TPA yang menyediakan layanan incidental ( perjam) paruh hari atau sehari penuh.
f.       Administrasi
Administrasi di KB secara umum terdiri dari aspek-aspek sebagi berikut:
1)      Administrasi Program Pembelajaran
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun pembelajaran yaitu:
a)      Perencanaan tahunan dan semester
b)      Perencanaan kegiatan mingguan dan harian
c)      Pendidik hendaknya menyusun SKM dan SKH dengan mempertimbangkan tema kegiatan, pengelompokan anak secara bervariasi sesuai dengan kebutuhan, semester/ tahun ajaran, jumlah alokasi waktu. Hari dan tanggal pelaksanan, jam pelaksanaan.
d)     Administrasi pengelolaan kegiatan meliputi pendaftaran calon peserta didik, buku induk peserta didik, buku absensi, buku mutasi, buku absensi dll
e)      Administrasi keuangan, meliputi buku kas, pendokumentasian, bukti pengeluaran  dan penerimaan uang, kartu spp.
f)       Administrasi kepegawaian meliputi deskripsi pekerjaan setiap pegawai, cara rekrutmen pegawai, proses wawancara pelamar.
4.      Contoh Kegiatan Pengembangan di KB
Program kegiatan di KB perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta media atau sarana yang ada di KB selain itu juga perlu disesuaikan dengan perkambangan usia anak, serta penggunaan tema.
Berikut ini contoh kegiatan yang dapat dilaksankan di KB
Table 1.1.
Jadwal Kegiatan di KB
No
Jadwal Kegiatan di KB
1.
07.30-08.00
Kedatangan anak, bemain bebas ( outdoor) dan berbaris sebelum masuk kelas.
2.
08.00-08-30
Masuk kelas, mengucap salam, berdoa serta penjelasan materi kegiatan bentuk saat lingkaran ( circle time). Kegiatan ini disesuaikan dengan kegiatan harian yang telah dibuat atau dirancang oleh pendidik KB
3.
08.30-09.00
Istrhat makan bersama, dan bermain bebas ( indoor /outdoor) setelah makan bersama.
4.
09.00-09.30
Penutup berisi pengulangan materi atau pemberian materi, doa, salam, disesuaikan dengan situasi anak didik
Catatan: 1. Pada hari tertentu dipilih ( misalnya Rabu) diadakan kegiatan khusus misalnya senam bersama dilapangan sekolah lalu berbaris masuk.
Selain jadwal rutin harian tersebut, ada beberapa jenis kegiatan yang biasanya dilakukan di KB yaitu sebagai berikut:

a)      Pelayanan Kesehatan
Kelompok bermain dapat bekerja sama dengan instansi kesehatan setempat misalnya puskesmas dalam hal pemberian vitamani dan imunisasi  seperti Program Imunisasi Nasional ( PIN) tiap 3 bulan sekali.
b)      Kegiatan Khusus
Kegiatan khusus dilaksanakan sesuai dengan kondisi misalnya seperti:
1)      Family Day
Dimana pada saat itu anak melakukan kegiatan bersama orang tuanya di sekolah.
2)      Pengenalan profesi yaitu anak diajak untuk mengunjungi suatu tempat misalnya pabrik icecream, pabrik roti.
3)      Karyawisata dapat dilakukan pada tiap akhir semester.
c)      Komunikasi dengan orang tua murid
Kegiatan komunikasi dengan orang tua anak di KB dapat dilakukan beberapa kali. Salah satunya pada saat awal tahun ajaran.
Bedasarkan pada contoh tersebut, dapat kita amati adanya beberapa unsur penting yang perlu kita perhatikan yaitu:
1)      Materi
Materi dalam proses kegiatan KB menggunakan kurikulum KB, selain itu materi penyampaian materi diusahakan yang menarik minat anak sehingga anak tidak merasa terpaksa dalam mengikuti kegiatan.
2)      Metode
Proses kegiatan di kB menggunakan berbagai metode yang disesuaikan dengan kondisi anak, perkembangan anak, serta materi yang diberikan antara lain:
a)      Metode praktik langsung
Anak dapat diajak langsung untuk melakukan kegiatan yang diinstruksikan pendidik, contohnya kegiatan jasmani.
b)      Metode Tanya jawab
Biasanya metode ini digunakan pada saat pembukaan
c)      Metode bernyayi
Metode ini sangat disenangi anak karena anak dapat bebas berekspresi lewat lagu yang akan dinyayikan.
d)     Metode pemberian tugas
Metode ini biasanya diberikan pada saat kegiatan inti, anak diberikan tugas yang diberikan pendidik.
3)      Media
Pemilihan media di KB perlu disesuaikan dengan karakter usia, kemampuan anak dan tema agar materi-materi kegiatan dapat lebih mudah dicerna dandilakukan sesuai dengan kemampuan anak. Media yang digunakan seperti APE dalam dan APE luar.
4)      Evaluasi
Evaluasi di KB merupakan hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku dan hasil kerja anak selama mengikuti kegiatan. Evaluasi dilakukan dalam bentuk evaluasi harian dan evaluasi berkala ( evaluasi semester). Evaluasi semester dilakukan pendidik pada setiap akhir semester dengan melihat perkembangan anak dari segi perilaku, sosial emosi, pendidikan agama, kognitif, keterampilan bahasa dan jasmani. Penilaian ini dilaporkan kepada orang tua/wali murid secara tertulis dalam bentuk buku laporan perkembangan anak.
  1. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Tempat Penitipan Anak ( TPA)
1.      Pengertian Taman Penitipan Anak ( TPA)
Taman Penitipan Anak ( child care center) adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk sementara waktutertentu bagi anak yang ornag tuanya berhalanagan ,tidak mampu atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan ananya. Taman penitipan anak juga berfungsi sebagai penganti kelurga untuk jangka waktu tertentu. TPA ini meneyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun ( Direktorat PAUD. 2006:2)
2.      Pelaksanaa  Pengembangan Kegiatan TPA
a.       Tujuan
Tujuan penyelenggaraan TPA antara lain:
1)      Membantu ibu-ibu agar dapat bekerja dengan tenang sehingga dapat tercapai prestasi kerja yang optimal.
2)      Mengindarkan anak dari kemungkinaan terlantarnya pertumbuhan dan perkembangan secara wajar baik jasmani, rohani, dan sosialnya
b.      Landasan Yuridis
Tempat Penitipan anak terselenggra berdasarkan aturan berikut:
1)      Undang- Undang No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak
2)      Undang-Undang No. 22 Tahun 1992 tentang kesehatan
3)      Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 tentang pendidikan pra sekolah
4)      Intruksi Presiden RI No. Tahun 1989 tentang Pembinaan Kesehteraan Anak.
c.       Sasaran
Adapun sasaran pelayanan di TPA adalah sebagai berikut:
1)      Balita yang kedua orang tuanya bekerja dan membutuhkan pengasuhan
2)      Orang tua anak usia dini
3)      Warga masyarakat lain yang memiliki kepedulian dan perhatian tentang pengasuhna yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini.
d.      Pengelompokan anak
Pengelompokan anak TPA dibagi dalam 3 kelompok yaitu sebagai berikut:
1)      Kelompok Bayi     : 1-2,5 tahun
2)      Kelombok kecil     : > 2,5- 3,5 tahun
3)      Kelompok besar > 3,5- tahun – 5tahun.
Rasio pengasuhan dengan peserta didik di TPA yang ideal sebaiknya mengikuti standar berikut:
a)      Bayi 6 bulan s/d 12 bulan              : 1 pengasuh 3 bayi
b)      Bayi 13 s/d 36 bulan                     : 1 pengasuh untuk 7 anak
c)      Bayi 37 s/d 60 bulan                                 : 1 pengasuh untuk 12 anak
d)     Bayi 61s/72 bulan                         : 1 pengasuh untuk 20 anak
5.      Persyaratan
Bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya harus mengikuti tata tertib yang berlakun antara lain sebagi berikut:
a)      Mengisi formulir yang sudah disediakan
b)      Membawa keterangan sehat
c)      Dapat mengikuti aturan pembeayaran dan tata tertib yang berlaku.
6.      Lingkungan
Lingkungan TPA harus menciptakan suasana rasa aman kepada anak untuk belajar berkembang sehingga anak merasa dirumahnya sendiri.
7.      Pememliharaan Kesehatan
Setiap hari lantai, meja, kursi, pintu, perabotan dan perlengakapan harus dibersihkan setiap hari dari debu. Toilet dan kamar mandi serta tempat cuci pakaian harus selalu dirawat jangan sampai licin agar membahayakan anak.
8.      Perizinan
Perizinan TPA merupakan suatu ketetapan Pemerintahan yang diberikan kepada TPA setelah memenuhi persyaratan administrasi dan dinilai kelayakan untuk menyelenggarakan program pembelajarn bagi anak usia dini. Izin ini berlaku pada kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang kembali.
9.      Keamanan, Kesehatan, dan gizi
a.       Keamanan
Langkah pengamanan, misalnya pintu dan jendela harus selalu terkunci, hanya dapat dibuka oleh pengasuh. Jauhkan anak-anak dari zat kimia , seperti pemutih, lisol, serta obat luar lainya. TPA harus mempunyai system pengawasan yang baik.
b.      Kesehatan
Setiap hari pengasuh harus memeriksakan anak yang datang agar diketahui apabila ada anak yang telah menunjukan tanda-tanda akan sakit, seperti suhu badan tinggi, demam, batuk, mata kemerahan.
c.       Hygiene
Perilaku sehat diajarkan melalui cara anak merawat barang-barang pribadi agar selalu bersih.
d.      Gizi
Pemilihan menu makanan hendaknya mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan kesehatan anak. Bahan makanan harus memenuhi menu gizi seimbang.
10.  Pembiayaan
Komponen pembiayaan dalam menyelenggarakan TPA, antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.         Insentif pendidik dan kependidikan
b.      Penyelengaraan program pembelajaran, misalnya sarana belajar, materi bahan ajar, evaluasi, dan kegiatan lainya termasuk barang habis pakai.
c.       Pengadaan sarana pembelajaran dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran.
d.      Langganan listrik, telepon dan PDAM
e.       Program pelatihan bagi pendidik untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan.
3.      Sumber Daya Manusia di TPA
a.       Pendidik
Pendidik perlu memiliki kualifikasi berikut:
1)      Kualifikasi akademik SLTA
2)      Mendapat pelatihan pendidikan anak usia dini
3)      Memahami dan menyayangi anak
4)      Memahami tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak
5)      Memahami prinsip-prinsip anak usia dini
6)      Memiliki kemampuan mengelola,yaitu merencakan, melaksanakan , mengevaluasi, membuat laporan proses kegiatan pembelajaran di TPA.
7)      Diangkat secara sah oleh pengelola TPA
8)      Sehat jasmani dan rohani
b.      Pengelola
Pengelola di TPA harus memiliki kualifikasi berikut:
1)      Lulusan SMA dan Sederajat
2)      Memiliki keterampilan tentang dasar-dasar menajemen
3)      Memiliki wawasan tentang pendidikan anak usia dini
4)      Memiliki pengalaman dalam mengelola suatu lembaga
5)      Diangkat secara sah oleh pengurus yayasan atau pemilik TPA
6)      Sehat jasmani dan rohani.
c.       Pengasuh/ Perawat
Pengasuh di TPA sebaiknya memiliki kualifikasi berikut:
1)      Lulusan SMP sederajat yang telah mendapat pelatihan PAUD
2)      Memiliki keterampilan dibidang perawatan pelatihan dan pengasuhan anak ( prabubalita)
3)      Sehat jasmani dan rohani
4)      Diangkat secara sah oleh pengelola TPA
4.      Prosedur Pelaksanaan Kegiatan pengembangan di TPA
a.       Kurikulum
Program kegiatan satuan kegiatan mingguan ( SKM) meliputi:
1)      Kehidupan beragama, bermoral, dan kemandirian serta sosial emosional
2)      Kemampuan bahasa
3)      Kemampuan kognitif
4)      Kemampuan fisik
5)      Kemampuan sosial
6)      Kemampuan pengembangan seni melalui menyanyi dan menari.
b.      Evaluasi
Evaluasi adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh, tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangn yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
Guna evaluasi di PAUD adalah sebagai berikut:
1)      Memberi umpan balik kepada pendidik guna memperbaiki kegiatan belajar mengajar
2)      Memberikan informasi kepada kedua orang tua tentang tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak , agar anak dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan dan motivasi.
3)      Sebagai bahan pertimbangan pendidik untuk menenmpatkan anak dalam kegiatan sesuai dengan minat dan kemampuan anak didik.
4)      Memnungkin anak dapat mencapai kemampuan yang optimal.
Evaluasi di PAUD dapat menggunakan alat-alat sebagai berikut:
a)      Pengamatan pendidik untuk menilai anak melalui pengamatan, baik pengamatan langsung ataupun situasi tertentu yang biasanya disebut anecdo’al record.
b)      Pemberian tugas
c)      Portofolio
d)     Performance.
Evaluasi di PAUD perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a)      Pelaksanaan evaluasi dilakukan sesuai dengan stadar yang jelas terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dilakukan secara berkala.
b)      Metode evaluasi dilaksanakan melalui observasi, portofolio dari hasil karya anak, Tanya jawab, dan penampilan anak dalam aktivitas.
c)      Waktu evaluasi dilaksankan secara berkala dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan
d)     Hasil evaluasi digunakan untuk hal-hal berikut:
1)      Mengukur perkembangan anak selama mengikuti proses kegiatan pengembangan di TPA
2)      Menyusun materi kegiatan sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3)      Memberikan rujukan kepada pihak yang berenang untuk mengatasi masalah apabila dan penyimpangan atau anak berkebutuhan khusus.
5.      Kompetensi Hasil Keluaran dari TPA
Anak usia dini yang telah dibina dalam program kegiatan pengembangan di TPA diharpakan memiliki kemampuan, antara lain:
a.       Melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan.
b.      Mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensomotorik ( pancaindra)
c.       Menggunkan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermamfaat untuk berfikir dan belajar.
d.      Mengembangkan konsep diri dan rasa memiliki
6.      Pembinaan TPA
Pembinaan yang dilakukan oleh penilik PAUD terhadap penyelengaraan TPA meliputi hal-hal sabagai berikut:
a.       Memonitor kemajuan lembaga termasuk memberikan informasi apabila ada sarana/ media yang baru dari Direktorat.
b.      Memberi bimbingan dan pengawasan terhadap penyelengaraan di TPA
c.       Membantu memcahkan masalah apabila ada masalah yang dihadapi oleh pengelola.
7.      Contoh Kegiatan Pengembangan di TPA
a.       Contoh tentang tentang profil TPA yaitu TPA harapan bunda seperti berikut:
PROFIL TPA HARAPAN IBU
DEPERTEMEN SOSIAL RI

Dengan pindahnya kantor Depertemen RI dari Jl.Juanda ke Jl Salemba Raya No 28 maka dipandang perlu mendirikan TPA dilingkungan Depertemen Kantor Sosial. Maka berdirilah TPA Harapan Ibu yang berlokasi di Jl. Salemba Raya No.28 pada tahun 1988.
1)   Gambaran Umum TPA Harapan Ibu
a)      Nama Lengkap                              : TPA Harapan Ibu
b)      Organisasi Induk                           : Dharma Wanita Persatuan Depertemen   Sosial RI
2)   Alamat
a)      Jalan                                                          : Salemba Raya no 28 Jakarta Pusat
b)      Kotamdaya                                                : Jakarta Pusat
c)      Provinsi                                                     : DKI Jakarta
d)     Nomor Telepon                             : 8103591 Ext.2223/2117
e)      Tahun Didirikan                            : 1988
f)       Kedudukan Organisasi      : 50 anak
g)      Kapasitas Tampung                       : 80
h)      Waktu Pelayanan                           : Hari Senin s/d Jumat
: Jam 7:30 s/d 15.30 WIB
b.      Tujuan
Tujuan penyelenggraan TPA Harapan Ibu. Antara lain sebagai berikut:
1)      Membantu ibu-ibu agar dapat bekerja dengan tenaga sehingga dapat tercapai prestasi kerja yang optimal
2)      Menghindari anak dari kemungkinan terlantar pertumbuhan dan perkembangan secara wajar baik jasmani, rohani dan sosialnya.
c.        Landasan Yuridis
Tempat penitipan anak harapan ibu terselenggara berdasarkan landasan yuridis berikut:
1.      Undang- undang No.4 Tahun 1979 tentang kesehteraan anak
2.      Undang- undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3.      Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah
d.      Sasaran
Adapun sasaran pelayanan di TPA Harapan Ibu adalah sebagai berikut:
1)      Balita yang kedua orangtuanya bekerja  dan membutuhkan
2)      Orang tua anak
3)      Warga masyarakat lain
Pengelompokan Anak
            Pengelompokan anak di TPA Harapan Ibu dibagi dalam 3 kelompok yaitu sebagai berikut:
1)      Kelompok bayi      : 1-2,5 tahun
2)      Kelompok kecil     : > 2,5 -3,5 tahun
3)      Kelompok besar    : > 3,5- 5 tahun
e.       Persyaraktan
Bagi orang tua yang ingin menitipkan anaknya di TPA Harapan Ibu harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1)      Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan
2)      Mambawa surat kesehatagan sehat ( jasmani dan rohani)
3)      Sanggup membayar biaya yang telah ditentukan dan mentaati tata tertib yang berlaku.
4)      Jam pelayanan mulai pukul 08.00 sampai dengan 15.30 WIB
f.       Kurikulum
Program pendidikan TPA Harapan Ibu dibuat berdasarkan buku pedoman Penyelenggraan Pelayanan Sosial Anak TPA depertemen sosial RI. Program perencanan kegiatan pendidikan yang diselenggran di TPA Harapan Ibu dalam bentuk Satuan Kegiatan Mingguan ( SKM) meliputi:
1)      Kehidupan beragama
2)      Kemampuan berbahasa
3)      Daya cipta/ kreativitas
4)      Daya piker/ kecerdasan
5)      Perasaan/ emosi/disiplin
6)      Kemampuan / motorik
KEGIATAN HARIAN
TPA “ HARAPAN IBU”
DEPERTEMEN SOSIAL RI
                                   
NO
HARI
PUKUL
KEGIATAN
1


SENIN

08.00-08.30
08.30-09.15

09.15-09.45
09.45-10.45


11.00-13.00
13.00-14.00
14.00-14.15
14.15-14.03

Ganti pakaian
  • Upacara bendera
  • Senam irama
Makan pagi
Kegiatan bermain dan belajar
Makan buah
  • Toilet training
Istrhat dan tidur
Makan siang
Mandi dang anti pakian
Kegiatan terpimpin


14.30-15.00
15.00-15.30

Snak ringan
Waktu pulang/ menunggu orang tua menjemput










BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan

  1. Saran









































 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar